![]() |
Cara buat Pop Corn tradisional (foto: Akbar Pratama) |
Ardhy Jombe Basis berkomentar. "Kuro'do batara' lappo.' Kemudian direspon oleh Rhia Hariani S. "Aggoce namanya itu kalo di kampungku. Hasiah Hendrik Pramata. "Iiiiich orang Takalar juga dulu sering seperti itu." Direspon lucu Darwis Awing Muhtar. Masih bagus itu ka awang ji napake, punna tai sapi basah iya?"
Aliran komentar berikut datang dari Muhammad Al Hafizh. "Ingat di kampungku hahaha." Agus Ramaht menimpali. "Karodoo batara." Lalu Ayu Ayu bertanya. "Apa itu karodoo batara?" Dijawab kemudian Batam Afandy "Kalau di Pinrang namanya ma'banno." Dijawab kemudian Darwis Awing Muhtar. "Inilah yg namanya Pop Corn Ala Jeneponto kawan-kawa semua."
Diskusi Medsos mulai meningkat, rata-rata netizen mulai menyebutkan nama aktvitas membuat pop corn tersebut. Ifha NurHalifah. "Kalau di Bone ini namanya ma'goce. Cemilan masa kecil jika orag tua bikin arang pasti identikmi sama ma'goce." Lalu Syamsul Adtya komentari. "Karo,do, hahaha, ingat masa kecil sampai-sampai gigi hitam dan abu karo,do nempel dibibir, pas di bersihkan malah meluas ke pipi."
Berikut fesbuker asal Kabupaten Enrekang muncul, Nurdin Rumpung. "Ini pasti bikin lapppo-lappo dari jagung, bisa juga campe merah pokoknya enak teringat waktu kecil di Duri Enrekang. Ditimbali kemudian oleh Icha. "Istilah di kampungku itu aggareddo, jagung punu' besar lappo'na." Icha kemudian "Yah abbente istilah na Kajang."
Apapun istilah di daerah masing-masing cara "lappo" tradisional tersebut , jelasnya, para fesbuker mengenang masa kecil dan merindukannya. Itulah masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sudah mengenal cemilan dari jagung ini jauh-jauh sebelum masyarakat dunia mengenalnya dengan "pop corn"
metrobiring
Tidak ada komentar:
Posting Komentar