LOKASI

Ads

Diberdayakan oleh Blogger.

ARSIP blog

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Text Widget

Facebook

Ads

Pages

Cari di Blog Ini

Sabtu, 28 Januari 2017

Perampok Itu Juga Manusia?



Ilustrasi (foto: int/metrobiring)
Ilustrasi (foto: int/metrobiring)
Artikel di-copy pate (copas) dari wall akun facebook Arlan Pasajo. Telah diedit  karakternya untuk menyesuaikan dengan narasi bacaan. Sangat inspiratif  dan menarik . (admin)

Pada sebuah bank  terjadi  penggarongan.  Perampok  berteriak kepada semua orang yang ada  di  bank tersebu.

”Jangan bergerak. Uang dalam bank  semuanya  adalah milik negara. Hidup anda adalah milik anda.”

Semua orang di  bank kemudian tiarap. Hal ini disebut  mind changing concept  – merubah cara berpikir. Semua orang berhasil merubah cara berpikir  dari cara yang bias. Ini menjadi cara yang kreatif dan mutakhir.

Salah satu nasabah yang sexi mencoba merayu perampok. Tetapi malah membuat  perampok marah dan berteriak.

”Yang sopan mbak! Ini perampokan bukan perkosaan!”

Hal ini disebut  being professional  – bertindak professional. Fokus hanya pada  pekerjaan sesuai prosedur  yang diberikan.

Setelah selesai merampok  bank  mereka kembali ke rumah. Perampok muda yang lulusan  MBA  dari universitas  terkenal berkata kepada perampok tua yang hanya lulusan SD.

”Bang, sekarang kita hitung hasil rampokan kita.” Perampok tua menjawab.

”Dasar bodoh, uang yang kita rampok banyak, repot menghitungnya. Kita tunggu saja berita TV, pasti ada berita mengenai jumlah uang yang kita rampok.”

Hal ini disebut  Experience Pengalaman.  Pengalaman lebih penting daripada  selembar  kertas  dari universitas.

Sementara di  bank yang dirampok,  si manajer berkata kepada kepala cabangnya untuk segera lapor ke polisi. Tapi kepala cabang berkata,

”Tunggu dulu, kita ambil dulu 10 milliar untuk kita bagi dua. Nanti totalnya kita laporkan sebagai  uang yang dirampok.”

Hal ini disebut  swim with the tide – ikuti arus. Mengubah  situasi  yang sulit menjadi  keuntungan pribadi.

Kemudian kepala cabangnya berkata.
"Alangkah indahnya jika terjadi perampokan tiap bulan.”

Hal ini disebut  killing boredom   menghilangkan kebosanan. Kebahagiaan pribadi jauh lebih penting dari pekerjaan anda.

Keesokan  harinya berita di TV melaporkan uang 100 milliar dirampok dari bank.  Perampok menghitung uang hasil  rampokan. Para perampok sangat  murka.

“Kita susah payah merampok cuma dapat 20 milliar, orang bank tanpa usaha dapat  Rp. 80 milliar. Lebih enak jadi perampok yang berpendidikan rupanya.”
Hal ini disebut sebagai  knowledge is worth as much as gold – pengetahuan lebih berharga dari pada emas“.

Dan di tempat lain manajer dan kepala cabang  bank tersenyum bahagia karena mendapat keuntungan dari perampokan yang dilakukan orang lain.
Hal ini disebut sebagai  seizing opportunity  – berani mengambil risiko.
Selamat  mencermati kisah diatas, Meski mengandung humor namun ada poin-poin yang bisa kita tangkap.
Metrobiring

Tidak ada komentar:

Posting Komentar